Cara Mengenali Informasi Palsu atau Hoaks

Menurut Bonanza88, misinformasi bukan peristiwa baru. Istilah ‘berita palsu’ sebetulnya telah dipakai pada era ke-19.

Tapi internet dan sosial media sudah mengganti langkah penebarannya dan pembikinan.

Saat sebelum zaman internet, orang condong terima informasi mereka dari sumber media tepercaya yang wartawannya diwajibkan ikuti kaidah yang ketat.

Internet memungkinkannya langkah baru untuk mengeluarkan, share, dan konsumsi informasi dan info, dengan peraturan atau standard editorial yang relatif minim.

Beberapa orang saat ini konsumsi informasi dari sosial media dan sumber online yang lain, dan tidak selamanya gampang untuk tentukan informasi mana yang mana dan dapat dipercaya yang salah.

Ini kali Bonanza88 ingin bicara berkenaan bagaimanakah cara untuk ketahui sebuah informasi itu hoaks atau dapat dipercaya.

Bagaimanakah cara kerja informasi palsu?

Informasi palsu kerap ditebarkan lewat website informasi palsu, yang dalam usaha untuk memperoleh integritas, sering mengikuti sumber informasi asli.

Menurut riset, sosial media memungkinkannya claim palsu menebar dengan cepat. Kenyataannya, bisa lebih cepat dibanding informasi dari sumber kredibel.

Informasi palsu menebar secara cepat karena umumnya direncanakan untuk mengundang perhatian dan memancing emosi, seperti ketakutan atau amarah.

Sayang, perusahaan sosial media disaksikan sebagai basis, bukan penerbit, yang bermakna mereka tidak mempunyai tanggung-jawab hukum yang serupa dengan media tradisionil.

Walau, adanya kemungkinan ini bisa berbeda bersamaan mengembangnya lanscape hukum dan politik.

Apa bahaya informasi palsu?

Orang kerap membuat keputusan penting – misalkan, bagaimana pilih dalam penyeleksian atau perawatan klinis apakah yang perlu dituruti saat mereka sakit – berdasar apakah yang mereka baca di berita.

Itu penyebabnya informasi tepercaya benar-benar penting. Bahaya informasi palsu diantaranya:

– Saat orang tidak bisa membandingkan di antara informasi asli dan palsu, itu membuat hati umum mengenai “Anda tidak bisa memercayai apa pun itu yang Anda baca “.Ini terang dapat menghancurkan keyakinan keseluruhannya pada sumber informasi yang sah.

– Narasi palsu dan menyimpang yang terkait dengan perawatan klinis atau penyakit khusus bisa mengakibatkan pribadi membuat keputusan yang keliru mengenai kesehatan mereka.

– Banyak informasi palsu direncanakan untuk menghidupkan dan memaksimalkan perselisihan sosial. Saat segi argument yang lain mempunyai ‘fakta’ sendiri, hal tersebut ke arah pada polarisasi yang semakin lebih besar dalam warga.

– Kampus dan perguruan tinggi menginginkan pelajar untuk memakai sumber info berkualitas untuk pekerjaan. Pelajar yang memakai sumber dengan info palsu atau menyimpang bisa terima nilai yang semakin lebih rendah.

Bagaimana mengenali informasi palsu?

Anda kemungkinan bertanya bagaimanakah cara mengenali informasi palsu di Facebook dan situs sosial media yang lain?

Berikut sepuluh panduan untuk mengenali misinformasi, mengenal situs informasi palsu, dan berpikiran saat sebelum Anda membagikan:

1. Check sumbernya:

Check alamat situs untuk halaman yang Anda lihat. Kadang, situs informasi palsu kemungkinan mempunyai kekeliruan ejaan pada URL atau memakai perpanjangan domain yang kurang konservatif seperti ‘.infonet’ atau ‘.offer’.

2. Check penulisnya:

Cermat mereka untuk menyaksikan apa mereka dapat dipercaya – misalkan, apa mereka riil, apa mereka mempunyai rekam jejak yang bagus, apa mereka menulis mengenai sektor ketrampilan khusus mereka, dan apa mereka mempunyai jadwal tertentu?

Pikirkan apakah yang kemungkinan jadi motivasi penulis.

3. Check sumber lain:

Apa informasi atau toko media terpenting yang lain memberikan laporan informasi itu? Apa sumber yang dapat dipercaya diambil dalam narasi?

Kantor informasi global professional mempunyai dasar editorial dan sumber daya yang luas untuk pengujian bukti, maka bila mereka memberikan laporan informasi itu, itu tanda baik.

4. Jaga sudut pandang krisis:

Banyak informasi palsu yang dicatat cerdas untuk memancing reaksi emosional yang kuat seperti amarah atau ketakutan. Jaga sudut pandang krisis dengan menanyakan pada diri kita – kenapa narasi ini dicatat?

Apa mempromokan arah atau jadwal tertentu? Apa ini coba membuat saya mengeklik ke website lain?

5. Check kenyataannya:

Informasi yang dapat dipercaya akan meliputi banyak bukti – data, statistik, cuplikan dari beberapa beberapaya, dan pakar. Bila ini lenyap, tanya mengapa.

Laporan dengan info palsu kerap kali berisi tanggal yang keliru atau garis saat yang diganti, jadi seharusnya check kapan artikel itu diedarkan. Apa itu informasi terbaru atau lama?

6. Check komentar:

Sekalinya artikel atau video itu syah, komentar di bawah kemungkinan tidak sah.

Sering link atau komentar yang diposkan sebagai respon atas content bisa dibikin dengan automatis oleh bot atau orang yang dicarter untuk masukkan info yang memusingkan atau menyimpang.

7. Check bias Anda sendiri:

Kita mempunyai bias – mungkinkah ini mempengaruhi langkah Anda memberi respon artikel?

Sosial media bisa membuat ruangan gaung dengan merekomendasikan narasi yang sesuai rutinitas, ketertarikan, dan penilaian pencarian Anda saat ini.

Makin bertambah kita membaca dari beragam sumber dan sudut pandang, makin kemungkinan besar kita bisa menarik ringkasan yang tepat.

8. Check apa itu gurauan:

Website satir benar-benar terkenal, dan kadang tidak selamanya terang apa sebuah narasi hanya parodi atau gurauan.

Check situs websitenya untuk menyaksikan apa situs itu dikenali karena mengkritik atau membuat narasi lucu.

9. Check orisinalitas gambar:

Gambar yang Anda saksikan di sosial media kemungkinan sudah diakali atau di-edit. Pertanda yang kemungkinan terhitung bengkok – di mana garis lempeng di background saat ini terlihat bergelombang – dan bayang-bayang aneh, pinggir bergerigi, atau warna kulit yang kelihatan terlampau sempurna.

Ingat , jika sebuah gambar kemungkinan tepat tapi cuma dipakai dalam kerangka yang menyesatkan.

Anda bisa memakai alat seperti Penelusuran Gambar Google untuk mengecek asal gambar dan apa gambar itu sudah diganti.

10. Pakai situs pengujian bukti:

Beberapa website yang paling dapat dipercaya untuk memeriksa bukti terhitung:

Snopes

PolitiFact

Fact Cek

BBC Reality Cek

Ingat, informasi palsu tergantung ke orang yakin yang mempublikasikan ulangi, me-retweet, atau membagi info palsu itu.

Anjuran Bonanza88, bila Anda tidak percaya apa sesuatu artikel asli atau mungkin tidak, stop sesaat dan pikir saat sebelum membagikankannya.